0

Chaky Vs Dzaky

Posted by Unknown on 03.45 in

Chaky Vs Dzaky
          Chaky? Siapa Chaky? Itu lho cowok di XI IPA 6 masak gatau sih?
Yah, Chaky memang nama panggilanku. Tapi apakah kalian tau cerita di balik nama Chaky? Beginilah Ceritanya.  Chaky adalah nama yang di berikan dan di populerkan oleh Kakak tua (lagi- lagi nama di samarkan). Aku tidak tahu secara detail kenapa dia bisa memanggilku Chaky, tetapi dia bilang nama itu sangat cocok denganku yaa walaupun dia masih punya banyak nama panggilan untuk memanggil ku, tapi Chaky lah nama panggilanku yang paling popular. Dari temen cowok di kelas sampai teman- teman di luar pada panggil- panggil nama “Chaky” . Pada saat awal MOS, saat itu pembagian kelas, dan aku dinyatakan sebagai penghuni tetap kelas X-2 selama 1 tahun. Tiba- tiba setelah melihat papan pengumuman yang di tempel  di depan kelas, datangla kakak tua bersama dengan temannya dan mengajak bersalaman sambil berkata “wah, kita sekelas” aku hanya dapat tersenyum kecil karena aku belum berkenalan dengannya saat itu. Dia menoleh kea rah temannya dan berkata “Ini namanya Chaky”. Waktu itu, aku kira aku salah mendengar jadi ku biarkan saja dia memanggilku seperti itu.
          Tapi lama kelamaan “Chaky” sering sekali keluar dari mulut si kakak tua. Dulu aku agak merasa gimana gitu karena mengingat kata “Chaky” terdengar seperti nama boneka. Tetapi lama kelamaan aku terbiasa dengan nama itu. Bahkan aku tidak keberatan siapapun memanggilku “Chaky”. Awalnya hanya Kakak tua yang memanggilku “Chaky” tetapi lama kelamaan teman- teman yang lain pun mengikuti. Panggilan ini semakin meluas dan akhirnya menjadi cukup popular . Terkadang si Kakak tua mengganti nama “Chaky” dengan beberapa panggilan lain jika dia bosan. Walaupun tidak sering. Tetapi lama kelamaan muncul kepribadian baru yang muncul di diriku. Seperti terdapat 2 orang dalam diriku. Dan dia ku beri nama “Chaky” dan “Dzaky”. Entah karena imajinasiku tinggi atau karena terlalu banyak galau, “Chaky” di gambarkan bertolak belakang dengan “Dzaky” . Chaky sifatnya lebih seperti kekanak- kanakan dan penuh dengan emosi. Sedangkan Dzaky tenang, dan jauh lebih dewasa di banding Chaky, Dzaky juga suka dengan hal- hal yang menegangkan. Mereka sering ngobrol di dalam pikiranku. Terkadang dalam menentukan sesuatu, Dzaky lebih membantu karena dia dapat berpikir tenang namun dia jarang sekali muncul.
 Karena Dzaky tak sering muncul, Chaky mulai menguasai pikiranku aku menjadi kekanak- kanakan dan pemarah waktu itu. Mungkin Chaky sering membuat kakak tua jengkel dan jenuh denganku mengingat Chaky sering tiba- tiba marah hanya karena masalah sepele . Hidupku selalu di bayang- bayangi oleh Chaky. Hingga suatu ketika kakak tua marah besar denganku (sebagai Chaky). Walaupun dia hanya marah beberapa saat, tetapi aku tau dia sangat marah mengingat kakak tua hampir tidak pernah marah dengan apa yang aku lakukan selama ini. Dan akhirnya aku bertekad untuk sedikit merubah sikapku. Mengeluarkan Dzaky yang selama ini bersembunyi dan hanya muncul jika terpaksa. Mengurangi sedikit rasa bersalahku pada orang yang merasa jengkel padaku.
Dan akhirnya misi ku di mulai. Mengotak atik kepribadian . Aku coba memikirkan beberapa cara, hasilnya nihil . Tetapi akhirnya aku menemukan cara walaupun sedikit menyakitkan. Tapi pada akhirnya Aku dapat mencampurkan Chaky dan Dzaky dalam satu kepribadian. Dan inilah “Chaky” yang baru. Dan sekarang aku mulai bangga menyandang nama “Chaky” kembali . “Chaky” yang berbeda dan tidak akan menyusahkan kakak besar, kakak tua, maupun orang- orang lain di sekitarku . . .
-End-

0

The 17th

Posted by Unknown on 04.04 in


The 17th
         Hari itu hari sabtu. Seperti biasa, karena hari ini akhir pekan, aku sedikit menunjukkan rasa malasku. Tapi aku ingat sesuatu. Lalu  aku megangin ponselku. Dan kalender di ponsel nunjukkin kalau hari ini adalah tanggal 10 November. Wahhh ini ultahnya Mbk li…….. aku cepat- cepat ngetik SMS di ponselku. Hanya sekedar sebuah ucapan dan sedikit do’a agar dia menjadi lebih baik. Setelah itu aku mulai menjalankan aktivitas seperti biasa. Sekolah, sekolah sekolah. . . . Sebenarnya moodku nggak jelek hari ini hingga sebuah kata “dzak, sorry aku nggak bisa datang” terngiang digendhang telingaku hari ini. Sebenarnya sudah dari kemarin aku mendengar kata- kata itu. Tapi masih saja shock dengernya. Untung saja nggak sampai kejang- kejang dan berbusa atau muntah darah.
Hari ini sekolah juga terasa benar- benar horror, entah cuma perasaanku apa emang bener horror. Semenjak istirahat pertama, para penghuni sekolah seperti di culik besar- besaran. Banyak kelas yang kehilangan personilnya yang telah di sihir menjadi “surat dispen”. Aku penasaran apa yang terjadi, lalu aku teringat bahwa kemaren  si BeGe ngomong kalau dia dan teman smp nya ada acara dan berkata dia tidak tahu apakah ikut acaraku apa tidak. -___- . Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke koperasi untuk membeli beberapa snack dan nongkrong berharap ada cewek cantik lewat di depan saya selain mbak kunthi. Uda beberapa hari ini mbak kunthi mondar mandir di depan saya. Mungkin karena nggak dapet jatah. Maklum saya lagi ngumpulin uang jadi nggak bisa ngasih jatahnya.
Cerita di skip sampai setelah pulang sekolah karena setelah istirahat pertama banyak sekali murid yang di sihir menjadi surat dispen. Sepulang sekolah, saya melihat sahabat saya, si kakak tua. Tak disangka karena si kakak tua nggak ikut terkena wabah dispen hari itu. Aku berlari menyusul si kakak tua yang berjalan agak cepat. setelah berhasil ngejar, aku bertanya “nanti dating kan?” tetapi dia sedikit tersenyum dan berkata “ hmm.. kan aku PM” dengan perkataan itu aku kecewa berat. Tapi aku sadar tentang sesuatu yaitu ……. PM KI MINGGU WINGI WOY MINGGU WINGI !!!!! Setelah itu aku capcuss ke parkiran. Sedangkan kakak tua masih ada keperluan .
Sepulang sekolah, aku siap- siap untuk acara sore ini, aku berangkat dari rumah setelah sholat ‘ashar tapi aku mampir di suatu tempat dulu sebelumnya. Aku sampai di sebuah tempat yang ku dengar berlabel “RTB” sekitar pukul setengah 4 kurang 10  . dengan hati yang bertaman- taman, memasang senyum bahagia di wajahku. Karena susah banget nyopot senyumku hari itu. Setelah itu aku parker di bagian bawah.  Aku menunggu di sana agak lama. Sambil kejang- kejang dan mulut berbusa, aku nyoba menunggu tamu undangan. Tersirat di pikiranku untuk mengirim pesan “jangan lupa datang ya teman J ”  melalui sms dan akhirnya aku melakukannya.
Dan setelah sekian lama, datanglah sebuah sepeda motor dengan plat nomor yang uda nggak asing lagi bagiku. Ya itu adalah si kakak tua. kami mengobrol beberapa saat, setelah itu dia dia menuju ke sebuah meja dengan seorang spesies manusia di dalamnya. Ternyata dia menemui teman smp nya untuk bernostalgia. Dan akhirnya saya ngenes duduk sendiri sambil mantengin nih layar HaPe. Beberapa saat kemudian, aku liat ada 1 motor lagi . Entah itu nyata atau fatamorgana karena aku lagi ngantuk. Dan ternyata, setelah di buka helm nya, ternyata itu si BeGe. *jreng jreng* . . . setelah BeGe datanglah manusia yang lain yaitu Umil. Si kakak tua pun mengakhiri nostalgia dengan teman smp nya dan menghampiri kami. Setelah Umil datang, hampir tak ada manusia yang datang. Aku uda mulai cemas. Tanpa ku sadari, Mas kasir uda ngeliat kami dengan tatapan tajam setajam SILET. Aku tak tau apa yang akan dilakukan Mas Kasir, apakah dia akan menculik kami dan mempekerjakan kami dengan paksa?  mukaku yang pada awalnya senyum- senyum sekarang jadi asam tanpa ekspresi . Aku berlari ke bagian atas sambil ngeliat kanan kiri berharap ada seorang pahlawan yang akan menyelamatkan kami ber 4 dari serangan Mas Kasir #gubrak.
Ternyata tak masih belum ada juga teman yang datang lagi. Aku nyerah dan kembali ke bawah. Pasrah saja sama apa yang mau dilakukan Mas Kasir. Tapi ternyata aku salah. Tak lama kemudian ada cewek Nampak dari kejauhan dan setelah kedatangan cewek itu, banyak teman yang datang. Mbk gendis, Ditamedie, Ernand, Adit, Didit dan teman- teman lain datang satu persatu Termasuk Kakak Besar yang merupakan si pemilik ninja ijo yang telah lama ku tunggu kedatangannya. Dan kami pun terselamatkan dari ancaman Mas Kasir. . Aku cuma bisa mondar mandir di sekitar meja mereka sambil senyum- senyum. Sebenarnya aku pengen melakukan pidato pembukaan sebelum sebelum hidangan datang, tetapi tiba- tiba saya kejang- kejang dan nyaris berbusa karena tak kuasa menahan rasa bahagia sehingga saya membatalkan pidato saya, jadi mohon maaf bagi teman yang ingin mendengarnya. . Acara berjalan seperti yang di harapkan walaupun waktunya kurang pas. Setelah hidangan datang, kami menyantapnya bersama- sama.
setelah selesai aku menyelesaikan menyantap hidanganku, aku nyoba membaur dengan teman- teman yang lain. Setelah ku lihat Si Kakak Besar selesai menyantap hidangannya , saya pun menculiknya dengan harapan bisa memeras dan mendapat uang lebih *ups bercanda* . ada sesuatu yang perlu di omongin dengan dia. Dan kami akhirnya ngobrol serius seperti bapak- bapak dan om om yang lagi ada meeting di kantor. Kami bicara dengan serius agak lama sampai- sampai sebelum aku ngajakin ngobrol, aku harus siap- siap bawa the biar aku rileks dan nggak kejang- kejang. Malam ini benar- benar melengkapi umur ku yang telah menua. Sore telah berganti malam Sebelum pulang, si Didit memberikan sebuah bungkusan kotak kecil dan dia berkata ini dari mereka semua. Setelah itu aku memasukkannya ke dalam tas ku. Setelah itu . Satu persatu teman mulai berpamitan dan menyusuri jalan menuju kediaman mereka masing- masing.  Dan sekarang setidaknya aku merasa resmi menjadi 17th . 17th ku ini membuatku sadar bahwa, sebenarnya keadaan tidak memaksa kita sendirian, tetapi kita lah yang memaksakan diri kita untuk melakukan apapun sendiri dan percaya bahwa kita tidak mempunyai teman untuk di percaya dan di ajak berbagi. Percayailah teman mu karena apapun yang terjadi, teman yang baik tidak akan berkhianat pada mu.  Dan aku dapat berkata “ FINALLY FOUND THEM, FRIENDS WHO BELIEVE IN SOMEONE LIKE ME”. Dan dengan bangga mendeklarasikan bahwa akhirnya “ I’M NOT ALONE ANYMORE. I HAVE MY FRIENDS, WHAT ABOUT U?”
 SEKIAN

0

A Letter Of Apology

Posted by Unknown on 06.12 in

A Letter Of Apology
          Dear my bestfriends
          From my old bestfriends until my new bestfriends
          Forgive me , I couldn’t become what you want
          Forgive me for abandoning you all in this whole time
          I’m so sorry for ignoring what you say

I always want to be together with you all
I always want to share anything I have with you guys
Playing together, laughing together and spend all times together
I’ve always missed it
For real, I missed it very much
         
          Even I don’t quite know how are you now
          Even I just could see you guys from the distant
          I’m glad that you all are  alright
          Once again, Forgive me for couldn’t often be in your sides
Please accept this apology

0

Catatan GaJe

Posted by Unknown on 06.40

Catatan GaJe
         Hallo teman- teman. Kali ini Naufal mau cerita tentang peristiwa gak jelas yang terjadi selama berangkat sekolah sampai pulang sekolah pada hari jumat, 2 November 2012. . Bener- bener nggak jelas banget hari itu.
          Saat pagi hari, Naufal masih berada di alam bawah sadar alias di mimpi. Saya nggak inget detil mimpinya kayak gimana. Tapi seingatku, Saya lagi enak- enakan duduk terus tiba- tiba dari arah kejauhan datanglah si kakak tua (nama di samarkan) bawa ember gedhe. Saya ngira mau nyiramin bunga di deket kursi. TAPI Tiba- tiba si kakak tua nyiram saya pake air di dalem ember sambil berkata “Woy koe ngopo neng kene? “ Terbangunlah saya dengan kaget. Setelah itu saya bergegas ngeliat jam. Dan ternyata saya terlambat berangkat sekolah kalau saya tidak bergegas. Benar saja , Naufal yang biasanya berangkat awal pun hari itu berangkat agak siang. Setelah masuk kelas dan meletakkan tas saya yang di kursi kesayangan saya di kelas, saya pun bergegas ke kelas si kakak tua dengan maksud mau nglabrak dan Tanya kenapa tadi malem mampir di mimpi dan nyiram saya.
          Setelah sampai di kelasnya, saya pun menghampiri si kakak tua di bangkunya. Sebelum masuk kelasnya sih saya ingat apa yang menjadi tujuan awal nemuin dia, tapi pas masuk kelas dan sampai di bangkunya, lupa deh saya. Serasa hilang ingatan. Nah, saya yang kebingungan mau ngomong apa, akhirnya nyapa teman yang saya kenal dan nyoba basa basi sama kakak tua sambil ngimprovisasi ketidak jelasan saya -___- . Setelah bel pertama berbunyi, saya bergegas ke kelas. Tapi pas perjalanan masuk kelas, saya mikir ada yang kurang. Tapi  apa ya. Wah lupakan saja. -__- . Saat bel istirahat berbunyi, saya ngajak si Bayu ke kantin Bu Amin. Awalnya sih si Bayu kayak nolak gitu. Tapi ternyata dia mau. Saat perjalanan ke kantin, saya melewati suatu ruangan yang bertuliskan “Science 2” perasaan udah nggak enak banget waktu lewat karena ada banyak wanita- wanita di depan kelas. Benar saja. Baru lewat sudah ada teriakan ciee ciee -___- . Saya kira setelah lewat kelas itu saya bisa lolos. Ternyata nggak karena bensin si Bayu mogok di “Science 1” yang lokasinya hanya beberapa kaki dari Science 2 . Aduh si Bayu pake mogok sgala lagi. Si wanita- wanita pada ciee ciee lagi malah tambah heboh karena saya agak lama di sana saya berpikir sejenak dalam hati ( ini cewek- cewek pada ngapain sih ciee ciee. Ngefans kali ya). Tapi akhirnya setelah sekian lama, si Bayu dapat bahan bakar juga buat ngelanjutin perjalanan. Setelah sampai di kanti Bu Amin, saya membeli beberapa snack dan minuman. Kami pun bergegas ke kelas. Untung saja saat perjalanan ke kelas kami tidak bertemu wanita- wanita yang tadi lagi. Cerita di skip sampai waktu pulang sekolah, saya ingat peristiwa siraman yang saya alami di alam mimpi saya. Lalu saya ngelabrak si kakak tua di parkiran sekolah. Dan akhirnya si kakak tua pulang dengan muka yang *tuuuuuuuut* .
Saat saya sedang bersiap- siap di dekat motor saya yang terlihat sangat *tuuuuuuut* bagi saya, tiba- tiba dari arah yang berbeda Si BeGe datang menghampiri saya. Kaki saya gemetaran seketika. Dalam hati saya bilang “ampun bang saya lagi nggak punya duit hari ini jadi nggak bisa setor. ” . haha . Kami berbincang sejenak. Saya bertanya sekarang jam berapa. Dia menjawab jam 11.02. Saya langsung kegirangan nggak jelas karena saya pikir di rumah sudah ada penghuninya jadi saya tidak perlu khawatir kalau- kalau ada mas pocong yang lewat depan rumah terus gangguin saya. Dan akhirnya Si BeGe bantuin saya ngeluarin motor. Saat dia berbalik ke motornya dan pamit, saya sempat mikir ada yang kurang tadi. Tapi yasudah lah saya bergegas memacu motor saya. Saat di gerbang sekolah baru ingat kalo saya harusnya bilang “Nih bang uang parkirnya” *eh bukan.!!! Yang bener, “terimakasih” haha. Semua kejadian nggak jelas semakin terasa saat saya pulang. Ternyata sesampai saya di rumah, rumah masih sepi dan parahnya lagi, penghuni rumah tidak meninggalkan kunci rumah di tempat persembunyian keluarga.
Akhirnya saya ngenes dan mondar mandir di teras sambil ngitung ban motor yang lewat di depan rumah. Dan akhirnya, setelah lama menunggu, munculah setitik cahaya dari kejauhan. Itulah penghuni rumah pemegang kunci wasiat rumah yang telah lama saya tunggu. Dan setelah pintu di buka. *Tadaaaaaa* ruangan di dalam rumah gelap gulita. . Saya bergegas ke kamar. Dan itulah catatan nggak jelas saya pada hari itu Jika ada kritikan dan komentar, silahkan comments saja nggak usah malu- malu. Nggak bayar juga kok GRATISS. Ingat yaa, cerita ini hanya untuk hiburan semata :D

Powered By Blogger

Copyright © 2009 My Real Life All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.