0
The 17th
Posted by Unknown
on
04.04
in
My New World and New Life
The 17th
Hari
itu hari sabtu. Seperti biasa, karena hari ini akhir pekan, aku sedikit
menunjukkan rasa malasku. Tapi aku ingat sesuatu. Lalu aku megangin ponselku. Dan kalender di ponsel
nunjukkin kalau hari ini adalah tanggal 10 November. Wahhh ini ultahnya Mbk li……..
aku cepat- cepat ngetik SMS di ponselku. Hanya sekedar sebuah ucapan dan
sedikit do’a agar dia menjadi lebih baik. Setelah itu aku mulai menjalankan
aktivitas seperti biasa. Sekolah, sekolah sekolah. . . . Sebenarnya moodku
nggak jelek hari ini hingga sebuah kata “dzak, sorry aku nggak bisa datang” terngiang
digendhang telingaku hari ini. Sebenarnya sudah dari kemarin aku mendengar
kata- kata itu. Tapi masih saja shock dengernya. Untung saja nggak sampai
kejang- kejang dan berbusa atau muntah darah.
Hari ini sekolah juga terasa benar- benar horror,
entah cuma perasaanku apa emang bener horror. Semenjak istirahat pertama, para
penghuni sekolah seperti di culik besar- besaran. Banyak kelas yang kehilangan
personilnya yang telah di sihir menjadi “surat dispen”. Aku penasaran apa yang
terjadi, lalu aku teringat bahwa kemaren
si BeGe ngomong kalau dia dan teman smp nya ada acara dan berkata dia
tidak tahu apakah ikut acaraku apa tidak. -___- . Akhirnya saya memutuskan
untuk pergi ke koperasi untuk membeli beberapa snack dan nongkrong berharap ada
cewek cantik lewat di depan saya selain mbak kunthi. Uda beberapa hari ini mbak
kunthi mondar mandir di depan saya. Mungkin karena nggak dapet jatah. Maklum saya
lagi ngumpulin uang jadi nggak bisa ngasih jatahnya.
Cerita di skip sampai setelah pulang sekolah karena
setelah istirahat pertama banyak sekali murid yang di sihir menjadi surat
dispen. Sepulang sekolah, saya melihat sahabat saya, si kakak tua. Tak disangka
karena si kakak tua nggak ikut terkena wabah dispen hari itu. Aku berlari
menyusul si kakak tua yang berjalan agak cepat. setelah berhasil ngejar, aku
bertanya “nanti dating kan?” tetapi dia sedikit tersenyum dan berkata “ hmm..
kan aku PM” dengan perkataan itu aku kecewa berat. Tapi aku sadar tentang
sesuatu yaitu ……. PM KI MINGGU WINGI WOY MINGGU WINGI !!!!! Setelah itu aku capcuss
ke parkiran. Sedangkan kakak tua masih ada keperluan .
Sepulang sekolah, aku siap- siap untuk acara sore ini,
aku berangkat dari rumah setelah sholat ‘ashar tapi aku mampir di suatu tempat
dulu sebelumnya. Aku sampai di sebuah tempat yang ku dengar berlabel “RTB” sekitar
pukul setengah 4 kurang 10 . dengan hati
yang bertaman- taman, memasang senyum bahagia di wajahku. Karena susah banget
nyopot senyumku hari itu. Setelah itu aku parker di bagian bawah. Aku menunggu di sana agak lama. Sambil kejang-
kejang dan mulut berbusa, aku nyoba menunggu tamu undangan. Tersirat di pikiranku
untuk mengirim pesan “jangan lupa datang ya teman J ” melalui sms dan akhirnya aku
melakukannya.
Dan setelah sekian lama, datanglah sebuah sepeda motor
dengan plat nomor yang uda nggak asing lagi bagiku. Ya itu adalah si kakak tua.
kami mengobrol beberapa saat, setelah itu dia dia menuju ke sebuah meja dengan
seorang spesies manusia di dalamnya. Ternyata dia menemui teman smp nya untuk
bernostalgia. Dan akhirnya saya ngenes duduk sendiri sambil mantengin nih layar
HaPe. Beberapa saat kemudian, aku liat ada 1 motor lagi . Entah itu nyata atau
fatamorgana karena aku lagi ngantuk. Dan ternyata, setelah di buka helm nya,
ternyata itu si BeGe. *jreng jreng* . . . setelah BeGe datanglah manusia yang
lain yaitu Umil. Si kakak tua pun mengakhiri nostalgia dengan teman smp nya dan
menghampiri kami. Setelah Umil datang, hampir tak ada manusia yang datang. Aku
uda mulai cemas. Tanpa ku sadari, Mas kasir uda ngeliat kami dengan tatapan
tajam setajam SILET. Aku tak tau apa yang akan dilakukan Mas Kasir, apakah dia
akan menculik kami dan mempekerjakan kami dengan paksa? mukaku yang pada awalnya senyum- senyum
sekarang jadi asam tanpa ekspresi . Aku berlari ke bagian atas sambil ngeliat
kanan kiri berharap ada seorang pahlawan yang akan menyelamatkan kami ber 4
dari serangan Mas Kasir #gubrak.
Ternyata tak masih belum ada juga teman yang datang
lagi. Aku nyerah dan kembali ke bawah. Pasrah saja sama apa yang mau dilakukan
Mas Kasir. Tapi ternyata aku salah. Tak lama kemudian ada cewek Nampak dari
kejauhan dan setelah kedatangan cewek itu, banyak teman yang datang. Mbk
gendis, Ditamedie, Ernand, Adit, Didit dan teman- teman lain datang satu
persatu Termasuk Kakak Besar yang merupakan si pemilik ninja ijo yang telah
lama ku tunggu kedatangannya. Dan kami pun terselamatkan dari ancaman Mas Kasir.
. Aku cuma bisa mondar mandir di sekitar meja mereka sambil senyum- senyum.
Sebenarnya aku pengen melakukan pidato pembukaan sebelum sebelum hidangan
datang, tetapi tiba- tiba saya kejang- kejang dan nyaris berbusa karena tak
kuasa menahan rasa bahagia sehingga saya membatalkan pidato saya, jadi mohon
maaf bagi teman yang ingin mendengarnya. . Acara berjalan seperti yang di
harapkan walaupun waktunya kurang pas. Setelah hidangan datang, kami
menyantapnya bersama- sama.
setelah selesai aku menyelesaikan menyantap hidanganku,
aku nyoba membaur dengan teman- teman yang lain. Setelah ku lihat Si Kakak
Besar selesai menyantap hidangannya , saya pun menculiknya dengan harapan bisa
memeras dan mendapat uang lebih *ups bercanda* . ada sesuatu yang perlu di
omongin dengan dia. Dan kami akhirnya ngobrol serius seperti bapak- bapak dan om
om yang lagi ada meeting di kantor. Kami bicara dengan serius agak lama sampai-
sampai sebelum aku ngajakin ngobrol, aku harus siap- siap bawa the biar aku
rileks dan nggak kejang- kejang. Malam ini benar- benar melengkapi umur ku yang
telah menua. Sore telah berganti malam Sebelum pulang, si Didit memberikan
sebuah bungkusan kotak kecil dan dia berkata ini dari mereka semua. Setelah itu
aku memasukkannya ke dalam tas ku. Setelah itu . Satu persatu teman mulai
berpamitan dan menyusuri jalan menuju kediaman mereka masing- masing. Dan sekarang setidaknya aku merasa resmi menjadi 17th . 17th
ku ini membuatku sadar bahwa, sebenarnya keadaan tidak memaksa kita sendirian,
tetapi kita lah yang memaksakan diri kita untuk melakukan apapun sendiri dan
percaya bahwa kita tidak mempunyai teman untuk di percaya dan di ajak berbagi.
Percayailah teman mu karena apapun yang terjadi, teman yang baik tidak akan
berkhianat pada mu. Dan aku dapat
berkata “ FINALLY FOUND THEM, FRIENDS WHO BELIEVE IN SOMEONE LIKE ME”. Dan dengan
bangga mendeklarasikan bahwa akhirnya “ I’M NOT ALONE ANYMORE. I HAVE MY
FRIENDS, WHAT ABOUT U?”
SEKIAN

Posting Komentar