My Real Life

Dzaky’s Day Off

          Hari itu adalah hari minggu. Minggu adalah satu- satunya hari di mana aku dapat mengistirahatkan tubuhku yang kering krontang ini. Tetapi terkadang hari itu terenggut oleh beberapa persoalan yang sering membuatku GILA.  Hari itu, rasanya malas sekali untuk membuka mataku. Tetapi entah ada suatu hal yang tiba- tiba membuatku membuka mata ku. Aku ingin melakukan tour ke beberapa tempat hari ini. Tapi sebelum itu, seperti biasa aku bermalas- malasan di rumah sejenak. Aku membuka game yang berjudul “The Sims” dan mulai memainkan karakter imajinasiku. Mencari kehidupan yang menyenangkan dan indah yang jarang ku dapatkan selama ini. Bekerja, mencari hiburan, membaca buku, hingga mencari kekasih pun ku lakukan di game itu dengan harapan aku tidak kesepian di rumah. Tetapi apa dayaku, rasa bosan dan sepi pun menghapiriku.

          Sekitar pukul 11.00 WIB aku mulai memutuskan memulai tour ku. Bermodalkan tas yang di dalamnya berisi dompet, 1 buah buku tulis, binder, alat tulis, dan sketch book. Walaupun aku tidak tau kemana dan apa yang akan aku lakukan selama tour ku berlangsung. Dan akhirpun tour ku pun dimulai. Aku mulai memacu motorku yang kumuh ini dengan kecepatan rata- rata. Tanpa sadar motorku menuju ke daerah kediaman wanita itu. Entah apa yang membuatku berpikir untuk menuju ke tempat itu. Ya, rumah itu adalah rumah seorang wanita yang memiliki nama samaran ZULAIKHA . dia wanita yang telah lama berada di hatiku dan masih belum dapat ku hapus  hingga saat ini. Aku pelan- pelan melewati rumah itu sambil mengingat masa lalu yang menyenangkan. . . Dan akhirnya semakin ku pelankan laju motorku. Lambat laut aku pun melewati rumah itu. Setelah di rasa cukup, aku lalu memacu motorku dengan kecepatan semula.

          Aku tak tau akan kemana lagi saat itu hingga ku putuskan untuk mengalihkan tujuanku ke rumah kakak tua. Aku berhenti di pos keamanan di perempatan dekat rumahnya. Aku hanya dapat memandangi rumahnya dari arah kejauhan. Sambil beristirahat, aku membuka binderku dan melakukan corat- coret untuk mengusir kejenuhan. Tiba- tiba aku ingat kapan terakhir aku kerumah kakak tua, kapan kami bermain bersama dan lain- lain. Namun aku sadar, belum waktunya aku melakukan itu semua lagi. Dan aku melanjutkan tour ku ke tempat yang lebih jauh lagi. Aku berpikir untuk mengunjungi “Kakak Besar” . sifat dan kelakuannya mirip sekali dengan kakak tua. seakan kepribadian mereka kembar. Walaupun rumahnya agak jauh tetapi aku tetap memaksakan diri untuk pergi kerumahnya. Namun, sebelumnya aku mengirim pesan singkat kepada keluarganya untuk memastikan dia ada di rumah atau tidak.

Setelah mendapat konfirmasi, aku segera pergi ke rumahnya. Senang sekali melihat sahabatku yang jarang aku temui. Kami mulai bernostalgia dan bercerita tentang kehidupan kami sambil bercanda ria. Aku teringat waktu itu kami sedang duduk di wartel tak jauh dari sekolah. Dia menanti jemputan pulang sedangkan aku tidak ingin pulang karena aku kesepian di rumah. Kami seperti duo galau yang nongkrong di depan wartel sambil ngitung roda bis yang lewat di depan kami. Ingat juga dia sering menyanyi “Crazy” jika seorang gadis bernama anggun lewat di depan wartel.  Sayang sekarang kami tidak dapat di persatukan lagi di SMA yang sama.

          Tak terasa siang berganti sore dan aku bergegas pamit pulang untuk mempersiapkan diri beraktivitas di hari senin. Sebelum mengakhiri tour ku, aku berkeliling di rumah beberapa teman . Rasanya sudah sangat lama aku tidak bertemu mereka. Sesampaiku di rumah, aku membaringkan sejenak badanku . dan memikirkan tentang tour ku hari itu. Tentang Zulaikha, Tentang kakak tua, tentang kakak besar, tentang hal- hal menarik di masa lalu. Dan mulai sadar bahwa kita tidak dapat kembali ke masa lalu namun, kita dapat mengingat dan belajar dari masa lalu untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

THE END